Filsafat Meniru

Filsafat Meniru Inspired By Ir. Untung Rahardja, M.T.I dan Dikemas oleh Hap

Menurut pandangan Hap–Meniru adalah suatu tindakan dimana satu orang mengikuti kebiasaan, sikap, atau segala hal yang dilakukan oleh orang lain. Tentu–apa yang kita tiru ini seharusnya bernilai positif. Dimana, segala hal yang baik sajalah yang ‘ingin’ kita tiru.

Meniru tidak berarti jelek. Karena dengan meniru kita akan menemukan sesuatu yang belum pernah kita temui ataupun kita mampu. Seperti quote yang ada dalam gambar diatas, “Anak meniru apa yang orang tua lakukan. Bukan apa yang orang tua katakan.”

That’s mean, Dengan meniru kita berarti belajar. Karena sesuatu yang kita lihat merupakan sesuatu yang kita pelajari. Anak–belum tentu mengerti dengan hanya di jelaskan saja. Tapi–orang tua harus mempraktekkannya sehingga si anak tersebut bisa belajar dari apa yang dilakukan orang tuanya. Yaps! Si anak telah meniru.

Dalam wiki dictionary, meniru merupakan melakukan sesuatu seperti yang diperbuat orang lain dan sebagainya; mencontoh; meneladan: anak-anak biasa meniru orang tuanya. 

Sama hal yang P UR sharing, dengan meniru banyak hal yang bisa kita pelajari. Mata adalah guru (itu yang selalu dikatakan mama). Ketika kita tidak bisa memahami dengan hanya mendengar. Kita bisa lebih banyak memahami melalui mata.

Contohnya–saat ingin membuat sebuah kerajinan tangan, hal yang pertama kita pelajari bukanlah dengan pendengaran melainkan penglihatan. Alhasil, kita meniru cara membuatnya.

Selain itu, ketika kita mengagumi sosok idola, entah itu orang tua, guru, teman, atau artis. Kita tentu selalu ingin meniru sesuatu yang baik dari mereka maupun belajar sesuatu yang baik dari mereka. Nah, dari sanalah kita banyak belajar.

Lalu–ketika suatu hari ada sesorang yang baru mencetuskan ide menarik. Dimana ide tersebut mampu membuat sesuatu yang beda (istilah kerenya adalah trensetter)  serta bernilai positif dan bermanfaat, maka orang tersebut sudah pasti banyak yang meniru. Karena apa? Karena sesuatu yang di cetuskan tersebut bernilai di mata orang banyak. Sehingga orang-orang berbondong-bondong mengikuti jejaknya. Artinya, dengan meniru orang tersebut kita banyak belajar sesuatu yang baik

So, menirulah sebanyak-banyaknya. Tapi ingat, tirulah sesuatu yang baik saja, agar perjalanan hidup kita bisa bernilai baik untuk diri sendiri tentunya untuk orang lain.

Thank you! Semoga bermanfaat ya ^_^

23 thoughts on “Filsafat Meniru

  1. natanael

    Cermi yg bagus dan menarik Hap.
    Berawal dari filsafat meniru menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
    ditambah action dan niat yg baik. Maka hasil yg baik akan datang dan kembali kepada kita.

  2. komala

    Filsafat yg menarik hap yaitu filsafat meniru. Meniru bukan hal yg berarti bad asal meniru ke hal yg positif yaa dan diterapkan didalam kehidupan kita agar lebih better lg

  3. Dwi Maya

    Filsafat yang menarik dicetuskan kembali oleh Bpk, filsafat baru pembelajaran baru, terkadang setiap orang ingin meniru hal yang mereka lihat dan tanpa memikirkan bahwa apa yang mereka tiru itu menghilangkan jati diri mereka atau tidak, so maya setuju apa yang ka @qurotul-aini sampaikan boleh saja meniru asal tidak terlepas dari jati diri kita yang sesungguhnya, sehingga ketika kita meniru kita tetap menjadi diri kita sendiri. 🙂

  4. ismadamayanti

    Ada filsafat yang baru lagi nih yang dicetuskan dan gak kalah menarik dari filsafat yang sebelumnya, dari filsafat meniru ini kita belajar untuk tetap memilah dan memilih mana yang harus kita tiru dan mana yang tidak karena ketika kita meniru juga harus tahu bahwa apa yang kita tiru itu baik juga buat kita bukan malah membuat kita menjadi lebih jauh dari dati diri kita.
    thanks Hap 🙂

  5. untungrahardja

    Istilah keren bahasa Inggris nya dari meniru adalah modelling. Dan modelling ini sebenarnya merupakan konsep dasar dari penelitian yang dilakukan oleh kaum intelektual. Istilah keren bahasa Mandarinnya adalah 模仿 (mófǎng), seperti kesuksesan orang China meniru twitter menjadi Weibo. Pada dasarnya, didalam Tridarma perguruan tinggi yang pertama yaitu pengajaran, itu sebenarnya adalah proses meniru orang yang sukses sebelumnya. Contohnya pada saat kita belajar Pythagorean Theorem dari seseorang yang hidup 495 BC tentang a2 + b2 = c2, it sebenarnya kita sedang meniru seorang guru besar yang bernama Pythagoras yang hidup 2500 tahun yang lalu. Jadi, Pribadi Raharja semangat untuk kembangkan filsafat meniru karena ini merupakan dasar dari Tridarma Perguruan Tinggi yang pertama yaitu Pendidikan dan Pengajaran. Tirulah dosen kita karena merekalah sosok yang hebat yang menjadi panutan kita belajar.

  6. hani dewi

    Keren Banget deh tulisan ini…
    Meniru yang baiknya saja agar kita mampu menjadi lebih baik lagi…
    ‘Meniru’ yang jeleknya saja HANYA untuk kita PAHAMI bahwa itu keliru..
    Semua untuk menjadikan kita seseorang yang bermanfaat dan bernilai positif bagi sekitar..

  7. Ria Utami

    Fillsafat yang menarik dan dikemas dengan sempurna oleh Hap 🙂
    tanpa disadari kita memang suka meniru kebiasaan/ sesuatu yang kita lakukan biasanya sih dorongan dari kedekatan atau bisa karna ketertarikan 😀
    tapi tetap yaa meski gimanapun harus pintar-pintar meniru hal yg baik baik aja 🙂

  8. rizkiafriliani

    Wahh bener banget apa yang ditulis dalam filsafat ini,,
    meniru bukan hanya saja menjiplak karya orang lain saja.
    tapi dalam kehidupan meniru bisa saja dalam proses belajar,
    tapi dengan catatan meniru dalam hal yang positif 🙂

  9. nindalutfiani

    Filsafatyang tak kalah indah dari filsafat yang di kemas oleh Ka Hap sebelumnya 😊💕
    Meniru dalam artian bisa membuat suatu perubahan yang lebih baik dengan menerapkan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) 😊💕

  10. iisariska

    Filsafat yang sangat keren yang dibuat oleh ka Hap. Anak memang akan meniru apa yang orang tua lakukan, maka dari itu lakukan yang baik agar anak meniru yang baik-baik 🙂

  11. Efa Ayu Nabilla

    Meniru adalah hal-hal yg udah kita lakuin sejak kecil,seperti yg K Hap sebut, mulai dari meniru orang tua,meniru guru. Suka banget sama quote yg terakhir “Copy copy copy, and the end of the copy you’ll find yourself”. Efa juga ngerasain, mulai dengan meniru dan memodifikasi,saat terus2an kita akan kenal ciri khas kita^^ seperti yg PaUR bilang di komen atas, meniru juga bisa jadi bagian dari Tridharma kita tentang pendidikan dan pengajaran, semoga Pribadi Raharja bisa ikut meniru hal2 baik dari dosen. Thanks for sharing K Hap^^

  12. ADITIYA LITYANIAN AL NASIR

    Dari meniru kita mulai memahami, dari memahami kita memiliki ide untuk mengembangkan apa yang kita tiru. Amati, tiru, modifikasi. Filsafat yang sangat bagus bu hap 😀

  13. Melani Rapina

    Bagus sekali filsafat meniru yang Ka Hap jelaskan, namun akan lebih bagus lagi menerapkan sistem ATM (Amati, Tiru,Modifikasi) jadi dari mengamati kita belajar dan melihat sesuatu yang positif, Lalu Tiru hal positif tersebut,setelah itu modifikasi yang mana kita kembangkan sisi positif tersebut sehingga menjadi jati diri kita💖

  14. auliaedliyanti

    Meniru adalah sebuah tindakan yg kita sdh lakukan sedari kecil, hal pertama yg dilakukan anak kecil saat melihat sesuatu yg baru adalah meniru apa yg dia lihat, oleh sebab itu sebelum mengajarkan sesuatu yg positif kita harus bisa menerapkan kepda diri sendiri dahulu karena kita akan menjadi kaca untuk ditiru orang lain…
    Semoga Pribadi raharja bisa selalu berkaca kpd pakUR dan memodifikasi versi sendiri agar dapat menjadi pribadi yg Unggul dan bersinar ☀️

  15. alfiahkhoirunisa

    Setuju bgt, meniru ga selamanya salah. Terkadang dengan meniru juga kita bisa jadi lebih banyak tau, lebih banyak mau coba ini itu ketika melihat sesuatu yang dianggap menarik. Alhamdulillah sedikit demi sedikit alfi menerapkan filsafat meniru dalam penulisan jurnal. Tapi yang pasti bukan semua plagiarism secara nyata ya, tapi dikemas dengan pola fikir bahwa yang kita tiru merupakan sesuatu yang baik, yang memiliki nilai informasi yang sangat berguna🌟 Thankyou for sharing filsafat meniru KHap, inspirasi dari PaUR emang ga akan pernah luntur🌟🔥

  16. meilinda27

    Melin pikir meniru adalah suatu perbuatan yang salah karena sebagian orang pasti berbicara kepada si peniru dengan kata plagiat meskipun dalam hal baik sekalipun . Tapi setelah baca filsafat meniru ini lebih memahami arti meniru yang sesungguhnya . Dan gak segan segan bisa diterapkan pada diri sendiri bahwa meniru bukanlah suatu hal yg akan sama saja tapi meniru adalah suatu hal di mana akan lebih banyak tau khususnya dalam hal yang lebih positif.
    Terimakasih untuk sharing filsafat meniru Ka Hap dan insipirasi yang diberikan oleh PaUR sangat memotivasi yang akan selalu dikenang dihati .. 😍

  17. kelvin20

    Meniru emang tidak buruk karena dengan meniru kita bisa belajar dari apa yang kita tiru, ambil sisi positifnya dan buang sisi negatifnya lalu di terapkan dalam kehidupan 😇. Sehingga kita memiliki wawasan yang baru dan bisa dikembangkan lagi ⭐️. Terimakasih motivasinya ka Hap dan inspirasi yang di berikan oleh Pa UR ⭐️😇

  18. nukepuji

    yess, setuju bgt deh sm filsafat ini ^^ meniru hal yg positif emg paling yahuuuddd, bismillah meniru hal yg positif terus^^ thans for sharing paur kahap

  19. anggitpanjipangestu

    Setelah memahami filsafat meniru ini aku menjadi mengerti meniru bukan sesuatu yang salah melainkan sesuatu yang baik apabila kita belajar dari meniru itu sendiri dan tak lupa untuk tetap belajar dan terus belajar lagi. Ya seperti ATM(Amati, Tiru, Modifikasi). Thanks PaUR n K hap😇😇😇

  20. Muhammad Iqbal

    Bener banget , iqbal setuju , soalnya ga selamanya meniru itu dikaitkan negatif , tergantung apa yang kita tiru , selama kita meniru perilaku positif itu akan juga berdampak baik bagi kita sendiri . Thanks PakUR dan ka hap ❤️❤️

Leave a Reply