Perbedaan Bluetooth dan Wireless LAN #2

Hallo Sobat…

Pada kesempatan kali ini Nata mau share ini, sebelumnya kita membahas Perbedaan Bluetooth dan Wireless LAN di sana kita jadi tahu apa sih Bluetooth dan apa sih Wireless. Pada kesempatan kali ini penjelasannya lebih mengarah ke hal yg teknis perbedaan spektrum elektromagnetik antara Bluetooth dan Wireless LAN. Dulu kita disekolah pernah belajar tentang apa itu gelombang suara, gelombang elektromagnetik, panjang gelombang, frekuensi maupun amplitudo. Kata2 itu mengingatkan kita kembali untuk kita menyadari di dalam Bluetooth dan Wireless LAN ada sebuah gelombang elektromagnetik yang memungkin sebuah device tetap terhubung pada jarak (range) tertentu yaitu spektrum. Spektrum itu penjelasannya banyak, akan tetapi yg akan kita kupas informasi tentang perbedaan spektrum antara Bluetooth dan Wireless LAN.

  • Teknologi yang dipakai dalam WLAN adalah spread spectrum.
  • Spread spectrum dalam telekomunikasi adalah salah satu teknik modulasi dimana sinyal ditransimisikan dalam bandwidth (lebar pita frekuensi) yang jauh lebih lebar dari frekuensi sinyal awal informasi.
  • Teknologi spread spectrum dibagi menjadi 2 yaitu frequency-hopping spread spectrum (FHSS) dan direct-sequence spread spectrum (DSSS).
  • Meskipun keduanya mempunyai kelebihan dan kelemahan tetapi DSSS lebih bayak digunakan ksususnya dalam, implementasi WLAN.

Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

  • DSSS adalah suatu metode untuk mengirimkan data dimana sistem pengirim dan penerima keduanya berada pada set frekuensi yang lebarnya adalah 22 MHz.
  • Direct sequence spread spectrum merupakan jenis spread spectrum yang paling luas dikenal dan paling banyak digunakan.

– karena sistem ini dikenal paling mudah implementasinya dan memiliki data rate yang tinggi.

  • Saluran yang lebar dalam DSSS memungkinkan piranti untuk memancarkan lebih banyak informasi pada data rate yang lebih tinggi dibanding FHSS system yang ada sekarang.
  • Sehingga sebagian besar peralatan atau piranti LANnirkabel yang ada di pasaran sekarang ini menggunakan teknologi DSSS.

Cara Kerja DSSS

  • DSSS menggabungkan sinyal data pada stasiun pengirim dengan suatu data rate bit sequence yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai chipping code atau processing gain.

chipping code adalah proses pengiriman data menggunakan teknologi ini melibatkan serangkaian kode penyebaran

processing gain adalah rasio yang tersebar (atau RF) bandwidth ke unspread (atau baseband) bandwidth.

  • Processing gain yang tinggi meningkatkan tahanan sinyal terhadap interferensi.
  • Kelompok kerja 802.11 IEEE telah menetapkan persyaratan processing gain minimum sebesar 11.
  • Proses direct sequence dimulai dengan suatu carrier yang dimodulasi dengan suatu code sequence.
  • Jumlah “chips” dalam code tersebut akan menentukan seberapa besar penyebaran (spreading) terjadi, dan jumlah chip per bit dan laju code (dalam chip per detik) akan menentukan data rate.

Direct Sequence System

  • Pada 2.4 GHz ISM band, IEEE menetapkan penggunaan DSSS pada data rate 1 atau 2 Mbps menurut standar 802.11.
  • Menurut standar 802.11b yang kadang-kadang disebut high-rate wireless ditetapkan data rate sebesar 5.5 dan 11 Mbps.
  • Piranti IEEE 802.11b yang bekerja pada 5.5 atau 11 Mbps mampu berkomunikasi dengan piranti-piranti 802.11 yang bekerja pada 1 atau 2 Mbps karena standar 802.11b menyediakan backward compatibility.
  • Sehingga User yang menggunakan piranti-piranti 802.11 tidak perlu mengupgrade keseluruhan piranti LAN nirkabel mereka untuk dapat menggunakan piranti-piranti 802.11b pada jaringan mereka.
  • Standar IEEE 802.11g menetapkan sistem direct sequence yang bekerja pada 2.4 GHz ISM band yang dapat mengirimkan data hingga mencapai data rate sebesar 54 Mbps.
  • Pertama yang memiliki backward compatibility dengan piranti 802.11 dan 802.11b.

SALURAN

  • Direct sequence system menggunakan suatu definisi saluran yang lebih konvensional dari FHSS.
  • Tiap saluran merupakan suatu band frequensi yang bersebelahan yang lebarnya 22 MHz, dan frekuensi pembawa 1 MHz digunakan dengan FHSS.
  • Saluran 1, misalnya, bekerja dari frekuensi 2,401 GHz sampai 2,432 GHz (2,412 GHz ± 11 MHz); saluran 2 bekerja dari 2,406 sampai 2,429 GHz (2.417 ± 11 MHz), dan seterusnya.

Saluran DSSS yang tidak bertumpang-tindih.

Penetapan frekuensi saluran DSSS

  • Pemakaian sistem DSSS dengan saluran-saluran yang bertumpang-tindih (overlapping channel) akan menimbulkan interferensi antar-sistem tersebut.
  • Karena frekuensi-frekuensi sentral berjarak 5MHz dan saluran-salurannya memiliki lebar 22 MHz, maka saluransaluran hanya boleh ditempatkan pada lokasi yang sama jika jumlah salurannya 5, yang terpisah satu sama lain: saluran 1 dan 6 tidak bertumpang-tindih, saluran 2 dan 7 tidak bertumpang-tindih, dan seterusnya.
  • Terdapat maksimum 3 sistem sekuens langsung yang mungkin yang dapat ditempatkan pada lokasi yang sama karena saluran 1, 6 dan 11 merupakan saluran-saluran yang tidak bertumpang-tindih secara teoritis.

KELEBIHAN DSSS

  1. Biaya untuk mengimplementasikan suatu DSSS jauh lebih rendah jika dibanding dengan biaya FHSS.
  2. Peralatan DSSS sekarang tersedia secara meluas di pasaran.
  3. Kecepatan Data rate tinggi
  4. memiliki standar interoperabilitas Wi-Fi dari WECA
  5. adanya industri yang bergerak ke arah teknologi yang lebih baru Standar interoperasibilitas Wi-Fi5 yang baru dari WECA untuk sistem DSSS 5 GHz yang bekerja dalam band UNII akan membantu menggerakkan industri ke arah yang sama dan lebih cepat seperti yang pernah dicapai sebelumnya.

KELEMAHAN DSSS

  1. Sistem DSSS mungkin lebih dipengaruhi oleh interferensi narrowband jika dibanding sistem FHSS karena sistem tersebut menggunakan band-band yang berdekatan yang lebarnya 22 MHz, bukannya 79 MHz seperti yang digunakan pada sistem FHSS.
  2. Narrowband adalah merupakan pita dengan saluran sempit

PERBANDINGAN FHSS DAN DSSS

Teknik spread spectrum antara FHSS dan DSSS memiliki perbedaan cara dan metode, oleh karenanya pada kedua teknik tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri antara yang satu dengan yang lain. Dari kesimpulan pemaparan di atas maka ada beberapa poin yang dapat kita bandingkan, di antaranya :
• Interferensi narrowband
• Biaya
• Co-lokasi
• Kompatibilitas dan ketersediaan peralatan

-.Interferensi Narrowband.-
Keunggulan dari teknologi FHSS meliputi resistensinya yang lebih besar terhadap interferensi narrowband. Sistem DSSS mungkin lebih dipengaruhi oleh interferensi narrowband jika dibanding sistem FHSS karena sistem tersebut menggunakan band-band yang berdekatan dengan lebarnya 22 MHz, bukannya 79 MHz seperti yang digunakan pada sistem FHSS.

-.Biaya.-
Biaya untuk mengimplementasikan suatu direct sequence system jauh lebih rendah jika dibanding dengan biaya frequency hopping system. Karena pada direct sequence untuk tiap peralatan memiliki kanal frekuensi tersendiri sehingga komponen yang diperlukan satu peralatan lebih sederhana.

-.Co-lokasi.-
Keunggulan dari FHSS jika dibanding DSSS adalah kemampuannya untuk menepatkan lebih banyak frequency hopping system secara bersamaan jika dibanding pada direct sequence system. Karena frequency hopping system merupakan frekuensi yang memiliki agilitas tinggi dan memanfaatkan 79 saluran diskrit, maka frequency hopping system memiliki suatu keunggulan ko-lokasi, dibanding direct sequence system, yang memiliki co-lokasi maksimum 3 titik akses (pada satu area bisa digunakan maksimum 3 kanal frekuensi). Akan tetapi jika kita membandingkan throughput dari keduanya maka DSSS masih lebih unggul daripada FHSS, karena DSSS memiliki maksimum 3 titik akses.

-.Kompatibilitas dan ketersediaan peralatan.-
WECA (Wireless Ethernet Compatibility Alliance) melakukan pengujian atas peralatan LAN nirkabel DSSS yang sesuai dengan standar 802.11b untuk menjamin bahwa peralatan semacam itu dapat bekerja pada kondisi adanya dan beroperasi bersama dengan piranti DSSS standar 802.11 lainnya. Standar interoperasibilitas yang diciptakan oleh WECA yang sekarang pemakaiannya disebut sebagai Wireless Fidelity, atau Wi-Fi. Sedangkan untuk FHSS belum ada organisasi yang mau melangkah lebih jauh untuk melakukan semacam pengujian kompatibilitas seperti pada DSSS.

Semoga dengan sedikit catatan penjelasan tentang teknologi spread spectrum di atas, dapat memberikan gambaran kepada kita semua dan semakin mencerdaskan kita tentang teknologi-teknologi seluler saat ini, terutama teknologi spread spectrum pada CDMA.

Referensi : Jurnal DASI (Perbandingan FHSS dan DSSS); DenayerInstitute-handbook.

https://firmansyah2308.wordpress.com/tag/fhss/

http://titiknurnawangsih.blogspot.co.id/2012/09/perbedaan-bluetooth-dengan-wi-fi.html

http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Direct_Sequence_Spread_Spectrum_%28DSSS%29

Leave a Reply