Ketika ada sesorang yang bertanya apa kunci sukses dari Bimbingan di Raharja?
Maka jawablah hanya dengan satu kata, “Horenso”.
Tidak menutup kemungkinan bahwa hal itu akan membuat orang yang bertanya akan mengerutkan keningnya. Dari situlah kesempatan kita untuk berbagi ilmu pengetahuan. Karena ilmu yang di bagi tidak akan habis dengan cuma-cuma. Disamping kita akan bertambah mengerti, kita pun mendapat pahala dengan berbagi.
Oke kita lanjut ke topic ‘Horenso’. Apa itu Horenso?
Horenso dalam bahasa Jepang berarti sayur bayam.
Loh? Apa hubungannya dengan kunci sukses? Tenang! Horenso disini adalah berupa singkatan, yaitu:
1. Houkoku (baca : Ho-koku) yang berarti laporan atau melaporkan.
Dalam hal ini, hubungan antara bawahan dan atasan dalam hal lapor melaporkan akan terjadi. Hal diatas bertujuan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi dan tindakan apa yang harus dilakukan. Sering kali bawahan selalu menganggap remeh atas laporan yang ia kerjakan. Terkadang apa yang ia laporkan terjadi kesalahan karena kurangnya data laporan dan sebagainya. Untuk itu, kita harus tahu 3 (tiga) hal penting dalam hal laporan. Diantaranya;
– Tujuan Laporan
Sebelum kita melaporkan apa yang ingin di laporkan, tentu kita harus mengetahui terlebih dulu apa tujuan dari laporan tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk menentukan bentuk laporan kita selanjutnya agar tidak terkesan bertele-tele.
– Fakta dan Analisa Laporan
Alangkah lebih baik ketika laporan yang akan kita laporkan disertai dengan bukti dan fakta sehingga tidak terkesan asal-asalan dalam mebuat sebuah laporan.
– Metode Pelaporan
Nah, untuk metode ini, agar menghindari kebingungan saat ingin menyampaikan laporan kepada atasan, maka kita harus menentukan metode apa yang ingin kita gunakan.
Jika kita ambil contoh pada kehidupan di Perguruan Tinggi Raharja, ketika kita ingin melaporkan laporan perkembangan mengenai KKP kita, maka hal yang harus dilakukan yaitu membuat sebuah cermi mengenai progress kkp tersebut yang bisa disebut CERLAP. Metode itu paling mendasar yang di gunakan oleh PR.
2. Renraku berarti komunikasi atau kontrak
Dalam sebuah proses, komunikasi sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui informasi-informasi apa yang ada di Perguruan Tinggi Raharja ini. Misalnya saja, ketika kita memiliki informasi atau sebuah progress apa yang tengah kita kerjakan, pasti kita akan menulis sebuah cermi lalu di sharing ke Rinfo. Nah! Cermi dan Rinfo itulah bentuk komunikasi kita yang sebenarnya, dengan begitu, kita tahu apa saja informasi yang ada untuk membantu progress kita dalam mengerjakan sebuah tugas. Meskipun, informasi tersebut tidak berkaitan dengan project apa yang kita ambil.
3. Soudan berarti consult.
Hal ini sangat bermanfaat untuk kita. Karena kita adalah makhluk sosial, maka yang kita butuhkan adalah orang lain. Dalam kasus ini, ketika kita melakukan bimbingan dengan pembimbing, itu adalah bukti bahwa kita tengah melakukan konsultasi. Dan disana, kita akan mendapatkan masukan serta saran mana yang baik dan mana yang buruk untuk kita ambil. Tujuan sebenarnya dari Soudan ini adalah bisa meminimize missing process. Ketika proses kita dalam bimbingan tersendat. Maka konsultasi adalah jalan yang terbaik. Tapi ingat! bahwa konsultasi yang tidak intensif pun dapat menyebabkan kesalahan dalam proses. Mengapa saya bilang seperti itu? Mari kita rincikan ^_^
Misalkan saja saya bimbingan dengan Dosen pembimbing, awalnya saya mengatakan segala tentang progress saya dalam project, lalu setelahnya saya mendapat solusi dari pembimbing. Hal itu tentu menguntungkan dong untuk saya? Yap! Nah, bagaimana jika di kemudian hari saya menemukan kendala? Saya pasti membutuhkan pula yang namanya pembimbing bukan? Ibarat kata pembimbing adalah orang tua yang mampu meluruskan jalan anak-anaknya. Dan ingat! bahwa konsultasi dilakukan tidak hanya karena menemui kendala. Ada baiknya kita berkonsultasi setiap saat agar tidak salah langkah. Seperti ketika seorang anak yang selalu bertanya pada kedua orang tuanya mana yang baik untuknya atau mana yang buruk untuknya. Begitupun prinsip yang ada pada soudan.
Oke saya rasa cukup ya, semoga kalian mengerti dari pemahaman mengapa process oriented lebih penting dibandingkan result oriented. Saya rasa semua memiliki pemikirannya masing-masing hehe.
Dan bagi saya sendiri, awalnya saya memang lebih memikirkan tentang result oriented namun setelah saya membaca sebuah artikel mengenai HORENSO ini, pemikiran saya langsung terbuka. Bener juga ya, kalo engga ada proses, bagaimana hasil bisa didapatkan? Bisa sih hasil didapatkan. Tapi jika prosesnya asal-asalan, saya yakin hasilnya pun akan asal-asalan. Bener engga?
Nah! Kalian juga pasti bisa merasakannya sendiri kan? Coba kita ambil contoh dari pengusaha-pengusaha yang telah sukses di bidang mereka masing-masing? Jika kita pandang keatas, apa mungkin mereka bisa mencapai itu semua tanpa proses? Yang saya tahu, bahwa pengusaha-pengusaha selalu merintis semua dari titik nol sampai mereka bisa sesukses itu. Jatuh bangun dalam proses itu, membuat mereka bisa menjadi orang yang bijak, bertanggung jawab, dan pantang menyerah.
Dalam bimbingan pun, diharuskan adanya process oriented mengapa? Agar kita lebih memerhatikan segala sesuatunya dengan detail, dengan hati-hati, bijak, bertanggung jawab, dan pantang menyerah. Kegagalan sekecil apapun mungkin bisa kita lalui jika kita berpandangan bahwa process oriented lebih berharga daripada hasilnya kelak.
Bagaimana? Apa kalian terbuka dengan pemikiran seperti ini? Semoga kita bisa mengubah pola pikir kita menjadi process oriented ya, seperti halnya orang-orang jepang dengan pola pikir HORENSO mereka ^_^
Dan saya rasa cukup untuk cermi kali ini. Semoga kita bisa menjadi lebih baik dengan process. Dan kata bijak yang bisa saya simpulkan dari cermi diatas adalah:
“Hal yang lebih berharga dalam sebuah tujuan adalah proses bukanlah hasil. Sebab hasil hanya sebagai penghargaan atas proses yang telah kita lakukan.”
Salam super dari HapHap ^_^
Cermi ini gambaran singkat dari artikel DISINI ya ^_^
Author : ekaphrp88
Bener banget nih Hap, berarti memang secara tidak sadar dari awal kita bimbingan sudah menggunakan konsep Horenso hihi 😀
Iya baru sadar juga ternyata ^_^
Hihi
wah, si hap keren nih mampu merangkumnya menjadi satu kesatuan yang luar biasa,
thanks for sharing hap, dan mari kita budayakan HORENSO di bimbingan UR, ^_^
Hehe iya nih, lagi iseng aja 😀
Lagi ada waktu untuk merangkum jadi cerminya ^_^
komunikasi juga bisa by Rinfo yah Hap.
Dan untuk laporan juga bisa agenda yg ada di cermi gitu yah masuknya.
🙂
Iya ka ai nanti aku ubah lagi hehe
Terima kasih untuk sarannya ^_^
Yaa metode-nya itu dibuat di dalam cermi,
tambahan lagi… Laporannya dalam bentuk Cerlap, hap.
Iya sudah ditambahkan ka ray ^_^
Terima kasih masukannya ^_^
Waah cerminya keren Hap..
ternyata kita di Raharja sudah menerapkan HORENSO,
hebaaat..
Iya ternyata eh ternyata kita sebenernya udah nerapin Horenso di Raharja ^_^
Hap, tentang proses oriented dan result oriented kamu belum bercerita lebih lengkap. Saran saya untuk kamu lebih kembangkan menjadi paragraph yang lebih gemuk.
Tentang Soudan, kamu cuma menceritakan sekedar konsultasi saja, kamu belum cukup menekankan bahwa konsultasi harus berulang dan rapat.
Baik Pak,
Akan saya gemuk lagi cerminya 🙂
Sudah sangat baik.
SC buat Hap yah.
Lengkap deh SC nya Hap sebanyak 10.
Alhamdulillah..
Makasih ya Pak ^_^
Semoga Hap bisa terus rajin 😀
Dan menyelesaikan project dengan baik ^_^
Cerminya keren hap, ternyata kita sudah nemerapkan horenso di raharja
Iya 🙂 Hehe
Wow Keren ya!
Ada Singkatan dan penuh dengan makna!
Tak jarang sesuatu hanya diukur dari result/hasil saja! Padahal, hasil itu kan hanya lambang saja – terpenting justru yang ada di balkik itu semua (artinya bagaimana itu terjadi/dibuat).
Bentuk hasil mudah dilihat tetapi mutu dan wujud dari hasil yang sebenarnya sangat bergantung pada prosesnya!
Pak UR benar! Cerita mengenai “Process Oriented” ini sangat panjang lho!
Perlu dijelaskan panjang-lebar!
Thanks!
Hehe. Iya Pak Gunawan terima kasih sudah BBC.
Akan saya gemukin lagi paragraphnya hehe. 😀
Bagus sekali cerminya untuk kunci sukses dari horenso
Iya terima kasih 🙂
Cerminya keren ka, bermanfaat dan dapat di mengerti 😀
Iya semoga bermanfaat ya 🙂
Good cermi..
Dan semoga bermanfaat untuk semuanya.
Wow cerminya bagus , bermanfaat banget
Iya amin. Mudah2an bermanfaat ya 🙂
Cerminya bagus yah,sangat bermanfaat dan ternyata kita sudah menerapin horenso di raharja.
Iya betul. Terima kasih 🙂
wow bagus banget hap , bisa dijadikan bahan pembelajaran juga dan jadi pengetahuan baru lagi yang sangat bermanfaat nih 🙂
Iya semoga bisa di terapin ya untuk bimbingan selanjutnya 😀
Keren hap, cerminya sangat bermanfaat sekali……
Iya. Terima kasih 🙂
waaah bagus, semoga bermanfaat buat semuanya
Iya ambil maknanya yg bermanfaat aja ya ^_^
Wih, Keren nih Cermi HORENSOnya bisa buat saya yang baru mau KKP jadi Paham dan mengerti cara Bimbingan di Raharja hehe
Iya, semoga bisa diterapkan oleh PR (pribadi raharja) ya ^_^
Bagus cerminya hap.. Jadi dapet pengetahuan baru lagi hehe
Iya terima kasih, semoga bermanfaat ya ^_^
wahh makasi hap utk cerminya, jadi nambah ilmu baru. good job 🙂
Iya terima kasih dita, semoga bermanfaat ya ^_^
Keren Eka cerminya…
Sangat banyak sebutan-sebutan yang baru saya denger. Saya jadi dapet sebuah ilmu baru dalam penyusunan laporan, terutama untuk laporan KKP saya nanti 😀
Terima kasih :p
Iya harus bisa menerapkan pola pikir HORENSO ya kalo mau sukses ^_^
Horenso hap haorenso heheh
Raharja memakai Horenso maju terus untuk raharja
Thanks ya hap sudah dibikini cerminya 🙂
Haorenso? emang ada typo ya?
Kayanya engga 🙁
Iya semoga bermanfaat hehe
waaah iya nih secara tidak disadari kita sudah menerapkan pola HORENSO selama ini, dan tanpa kita sadari juga kita sudah memegang kunci sukses nih.
Thanks Hap buat nice cerminya 🙂
Iya semoga bermanfaat ya maya ^_^
Wah selamat ia eka sc nya sempurna 😀
terima kasih informasi nya sangat bermanfaat sekali
Alhamdulillah hehe.
Makasih ya,
Tunggu sharing bermanfaat lainnya ya ^_^
mantap hap 😀 sc mentok itu hahahaha
artikelnya menarik lebih dibutuhkan laporan yah 😀
Iyanih alhamdulillah 😀
Iya, jadi semua harus diutamakan proses 😀
Jadinya lebih ke proses dibndingkan hasil akhir yah hap… wah menarik nih buat pembelajaran utk bimbingan
Iya betul ded.
Jadi jangan pikirin bagaimana hasilnya dulu,
Yang penting bagaimana kita bisa melakukan segalanya dengan proses 😀
Horenso merubah mindset untuk lebih memperhatikan proses dari pada hasil ^^
karena proses tak mengkhianati hasil ^^
good sharing K Hap ^^